Minggu, 17 Januari 2010

Peningkatan Energi Dan Polusi Lingkungan

Polusi Migas
Hingga tahun 2030 besarnya permintaan energi akan terus meningkat sekitar 40 % atau 16,8 miliar toe. Demikian salah satu point dalam opening “World Energy Outlook 2009”, yang diselenggarakan di Auditorium Departemen ESDM pada hari Rabu, 18 November 2009 lalu, yang diselenggarakan atas kerja sama antara Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan International Energy Agency (IEA).

Dikatakan peningkatan permintaan kebutuhan energy kedepannya akan di dominasi oleh Cina dan India. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan industri ke 2 negara tersebut yang berlomba semakin pesat saat ini. Dari sisi lingkungan bisa dibayangkan seberapa besar polusi yang akan disumbangkan kedua Negara ini, mengingat saat ini ke 2 negara tersebut sudah termasuk dalam lima besar penghasil polusi dunia di samping tentu saja juara bertahan belum tergoyahkan “AS” yang menduduki peringkat ke-1.

Hingga saat ini negara-negara di dunia ketiga atau negara berkembang selalu di tuding sebagai biang keladi peningkatan kadar gas CO2 dan gas gas lainnya diatmosfir (efek rumah kaca). Hal ini dikarenakan industri yang tidak ramah lingkungan, penebangan dan pembakaran hutan secara liar, peningkatan jumlah kendaraan menjadi alasan utamanya.

Tapi pada kenyataanya, sebuah lembaga riset independen yang berbasis di negara Amerika, CGD (Center for Global Development) menjelaskan bahwa pembangkit listrik merupakan kontributor terbesar penghasil CO2 (sekitar 25 % dari total emisi CO2) yang menyebabkan kenaikan efek rumah kaca. CGD mengumpulkan data dari sekitar 50.000 pembangkit listrik di seluruh dunia dan mengumpulkannya dalam suatu database yang disebut CARMA (Carbon Monitoring For Action).

CARMA berhasil mengumpulkan daftar negara penghasil emisi CO2 terbesar dari sektor pembangkit listrik serta daftar pembangkit listrik di seluruh dunia yang paling banyak menghasilkan emisi CO2.

Inilah daftar 25 negara penghasil polusi / emisi CO2 terbesar :
No Negara Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)
1 Amerika 2.790.000.000
2 China 2.680.000.000
3 Rusia 661.000.000
4 India 583.000.000
5 Jepang 400.000.000
6 Jerman 356.000.000
7 Australia 226.000.000
8 Afrika Selatan 222.000.000
9 United Kingdom 212.000.000
10 Korea Selatan 185.000.000
11 Polandia 166.000.000
12 Italia 165.000.000
13 Taiwan 153.000.000
14 Spanyol 148.000.000
15 Kanada 144.000.000
16 Turki 102.000.000
17 Meksiko 101.000.000
18 Indonesia 92.900.000
19 Iran 86.200.000
20 Ukraina 79.100.000
21 Thailand 76.400.000
22 Arab Saudi 75.900.000
23 Kazakhstan 62.300.000
24 Malaysia 61.100.000
25 Belanda 58.900.000

Sedangkan berikut ini adalah daftar pembangkit listrik di dunia penghasil emisi CO2 terbesar :
No Pembangkit Listrik Negara Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)
1 Taichung Taiwan 41.300.000
2 Poryong Korea Selatan 37.800.000
3 Castle Peak China 35.800.000
4 Reftinskaya SDPP Rusia 33.000.000
5 Tuoketo-1 China 32.400.000
6 Mailiao FP Taiwan 32.400.000
7 Vindhyachal India 29.000.000
8 Hekinan Jepang 28.900.000
9 Kendal Korea Selatan 28.600.000
10 Janschwalde Jerman 27.400.000
11 Suralaya Indonesia 27.200.000
12 Tangjin Korea Selatan 26.900.000
13 Majuba Afrika Selatan 26.500.000
14 Taean Korea Selatan 26.400.000
15 Beilungang China 26.000.000

0 komentar: