Selasa, 05 Januari 2010



Updated: 1/6/2010 10:10 AM
Januari, Harga Minyak Internasional Terus Meningkat

Harga minyak mentah diperkirakan terus mengalami penguatan pada Januari 2010 ini. Pasalnya, International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak global 2010 akan semakin meningkat.

Januari, Harga Minyak Internasional Terus Meningkat

JAKARTA - Harga minyak mentah diperkirakan terus mengalami penguatan pada Januari 2010 ini. Pasalnya, International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak global 2010 akan semakin meningkat.

Dilansir dari situs Ditjen Migas, Rabu (6/1/2010), permintaan minyak diperkirakan akan meningkat sebesar 0,13 juta barel per hari menjadi 86,3 juta barel per hari. Kenaikan ini dihasilkan dari peningkatan aktivitas kegiatan ekonomi di Asia dan Timur Tengah.

Selain itu, faktor lain yang dapat memperkuat harga minyak internasional adalah gejolak geopolitik yang terjadi antara Iran dan Irak serta sabotase pada jalur pipa Irak.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pasar akan terhambatnya suplai minyak dari negara-negara Timur Tengah dan ancaman gerilyawan Gerakan untuk Emansipasi Delta Niger (MEND) akan kembali menyerang fasilitas minyak di Nigeria.

Adapun wilayah Northeast Amerika Serikat (AS) yang mempunyai pasar minyak terbesar di dunia saat ini sedang dilanda musim yang sangat dingin berkepanjangan sehingga berpotensi meningkatkan permintaan akan produk minyak terutama untuk jenis heating oil.

Walau demikian, masih ada faktor yang dapat memperlemah harga minyak internasional tersebut, yakni meningkatnya produksi minyak mentah non-OPEC, terutama Rusia yang mencapai 10,07 juta barel per hari dalam dua bulan terakhir.

Ini akibat meningkatnya produksi di lapangan Vankor milik Rosneft di Siberia Utara dan Centre for Global Energy Studies (CGES) memperkirakan suplai minyak mentah OPEC pada 2010 yang mengalami peningkatan sebesar 0,4 juta barel per hari dibandingkan di 2009.

Selain itu, tingkat pengoperasian kilang minyak di AS, Eropa, dan Jepang yang hanya mencapai 80 persen dari kapasitas sehubungan dengan rendahnya margin kilang, tingginya produk minyak dan lemahnya permintaan serta masih tingginya stok minyak mentah yang disimpan di lepas pantai.

Sebelumnya, pada Desember 2009 lalu harga minyak mengalami penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu meningkatnya produksi OPEC pada November 2009 sebesar 0,135 juta barel per hari menjadi 29,1 juta barel per hari.

Produksi ini merupakan yang tertinggi dalam setahun. Peningkatan produksi OPEC terutama berasal dari Nigeria setelah kondisi keamanan di negara itu membaik. Peningkatan produksi juga disebabkan oleh menurunnya tingkat ketaatan (compliance rate) anggota OPEC terhadap kesepakatan pengurangan produksi menjadi 58 persen pada November 2009 dari sebelumnya sebesar 60 persen pada Oktober 2009.

Selain itu, terjadinya peningkatan produk non-OPEC yang cukup signifikan pada kuartal IV-2009 sebesar 0,5 juta barel per hari jika dibandingkan pada 2008 dan kekhawatiran investor bahwa fundamental pasar minyak terutama permintaan minyak masih akan terus merosot, terutama di Eropa yang mengalami penurunan output industri untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir.

Aksi profit taking yang dilakukan investor pada pasar komoditas minyak mentah setelah selama sembilan bulan terakhir harga minyak mentah terus mengalami peningkatan dan menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga disebabkan oleh keputusan Idemitsu Kosan Co Jepang untuk menurunkan tingkat pengolahan kilangnya sebesar dua persen akibat lemahnya permintaan produk minyak domestik.

Harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Desember dibandingkan bulan sebelumnya yakni WTI (Nymex) turun USD3,66 per barel dari USD78,26 per barel menjadi USD74,60 per barel, Brent (ICE) turun USD2,37 per barel dari USD77,58 per barel menjadi USD75,21 per barel, Tapis (Platts) turun USD2,63 per barel dari USD80,23 per barel menjadi USD77,60 per barel, Basket OPEC turun USD 2,58 per barel dari USD76,29 per barel menjadi USD73,71 per barel.

0 komentar: